Berawal dari kebutuhan daging konsumsi baik sapi,kambing,ayam yang terus meningkat setiap tahun, berawal dari kebutuhan pemacu pertumbuhan hewan ternak/peliharaan kesayangan oleh peternak. Dari kebutuhan pasar inilah Susu Ternak lahir. Formula Susu Ternak merupakan suplemen hewan alami untuk menjawab kebutuhan para peternak Sapi,Kambing,Anjing,Kucing,Unggas,dll. Kami juga menyediakan obat/vaksin kebutuhan para peternak,dengan harga GROSSIIIRRR!!!!
Minggu, 27 Mei 2012
Budidaya Sapi Bali
Tulang sapi bali terbilang kecil ketimbang sapi jenis lain, tapi memiliki persentase daging lebih tebal. Permintaan jenis sapi inipun terus meningkat. Namun pembatasan penjualan oleh Pemerintah Daerah Bali membuat sapi bali semakin sulit didapatkan.
Permintaan daging sapi yang terus naik membuat bisnis penggemukan dan pembibitan sapi sangat menguntungkan. Apalagi jika sapi yang dibudidayakan adalah jenis sapi unggul seperti sapi bali.
Dari tampang, sapi bali tampak lebih kecil ketimbang postur badan sapi jenis lain, misalnya sapi peranakan ongole (PO). Namun sapi bali memiliki rasio daging lebih banyak ketimbang sapi PO.
Keunggulan sapi bali ini diakui oleh Dayan Antoni, Manajer PT Santosa Agrindo, salah satu perusahaan yang berkecimpung di bisnis daging sapi. Ia mengatakan, pada dasarnya, sapi bali tidak kalah dengan sapi brahman dan sapi limosin. Menurutnya, sapi bali cocok sebagai bahan baku usaha penggemukan sapi.
Hal senada diungkapkan oleh peternak sapi bali, I Gede Gunawan Tika. Dia mengatakan bahwa permintaan jenis sapi yang berasal dari Bali ini terus meningkat setiap tahun. Dengan bobot badan hingga mencapai 500 kilogram (kg) per ekor, permintaan sapi bali meningkat 50% saat menjelang Ramadan.
Seperti juga sapi lokal lain, daging sapi bali dijual dalam keadaan segar karena biasanya setelah disembelih langsung dijual ke pasar. Menurut Gede, ini berbeda dengan daging sapi impor yang datang dalam keadaan beku.
Itulah sebabnya, Gede yang telah menekuni bisnis turun-temurun ini mampu menjual 700 ekor sapi berbobot minimal 350 kg per ekor dalam sebulan.
Sebanyak 700 ekor sapi hidup itu biasanya dikirim ke Pulau Jawa dan Kalimantan. Dari jumlah itu, tiap bulan dia mengirimkan 400 ekor sapi ke Pulau Jawa, sedangkan 300 ekor sapi dikirim ke Kalimantan.
Dari penjualan sapi-sapi tersebut, Gede mengaku bisa mengantongi omzet Rp 5,34 miliar sebulan. "Untuk satu ekor sapi kita jual dengan harga Rp 21.800 per kilogram," katanya.
Sebenarnya, Gede sanggup menjual sapi lebih banyak. Namun saat ini Pemerintah Daerah Bali membatasi jumlah pengiriman yang boleh keluar Pulau Dewata. Pembatasan pengiriman sapi ini mengurangi potensi keuntungan bagi Gede. "Pemerintah Bali menetapkan jumlah sapi yang boleh diperdagangkan dalam satu tahun sekitar 64.573 ekor," terangnya.
Akibat pembatasan tersebut, para pedagang sapi bali pun sulit menaikkan omzet penjualan sapi antarpulau. Gede pun berharap Pemda Bali meninjau kembali ketentuan pembatasan perdagangan sapi bali.
Pembatasan jumlah sapi yang boleh dijual oleh Pemda Bali juga membuat Syaiful, penjual dan peternak sapi asal Banyuwangi, Jawa Timur kesulitan mendapatkan pasokan sapi bali. "Pasar untuk sapi bali ini terbuka lebar, namun persediaannya sangat terbatas," ujarnya.
Syaiful mengklaim dalam seminggu harus menyediakan minimal 50 ekor sapi sapi bali untuk memenuhi berbagai pesanan yang datang. Dia membanderol harga sapi bali Rp 25.000 per kg bobot hidup. Walhasil, dia melepas satu ekor sapi bali dengan bobot 500 kg di harga Rp 12,5 juta.
Untuk memenuhi pasokan sapi bali, ia harus menjelajahi Pulau Bali. Persoalannya, tidak seluruh masyarakat Bali membudidayakan sapi. Hanya masyarakat Bali Barat yang hampir rata-rata memelihara sapi. Itu pun jumlahnya tak mencukupi pesanan. Jalaran itu, Syaiful harus berpindah-pindah ke berbagai wilayah di Bali demi memburu sapi.
Ketimbang sapi limosin dari Australia atau sapi brahman dari India, sapi bali lebih mudah diternakkan. Sayang, peternak di luar Pulau Bali kesulitan mendapat induk sapi bali berkualitas lantaran ada larangan mengirim induk sapi bali oleh Pemda Bali.
Beternak sapi bali memiliki keunggulan, ketimbang jenis sapi lain seperti sapi brahman (India) atau limosin (Australia). Sapi bali lebih akrab dengan iklim tropis di negeri ini.
Dayan Antoni, Manajer PT Santosa Agrindo, salah satu perusahaan yang berbisnis daging sapi, mengatakan, penggemukan sapi bali di Indonesia tidak bergantung musim dan cocok di semua tempat. "Sapi bali bisa hidup di dataran tinggi, maupun dataran rendah. Bahkan di pinggir pantai sekalipun," kata Dayan.
Sapi bali juga unggul dalam produktivitas. Masa kehamilan sapi bali satu tahun. Adapun sapi impor harus menyesuaikan diri terlebih dulu sebelum berkembang biak. Masa kehamilan sapi brahman hingga beranak memakan waktu 1 tahun 2 bulan.
Sayangnya, dengan berbagai keunggulan itu, budi daya sapi bali sulit dilakukan di luar Bali. Hingga kini, "Pemerintah Daerah Bali masih melarang pengiriman induk sapi bali ke luar daerah," ujar I Gede Gunawan Tika, peternak sapi bali di Pulau Dewata.
Itu pula yang menyebabkan bisnis sapi Syaiful tersendat. Meski banyak permintaan, peternak dan pedagang sapi asal Banyuwangi, Jawa Timur ini tak bisa menyediakan induk sapi. "Jika ada pengiriman, itu sapi betina yang tak lagi produktif," ujarnya.
Pembatasan jumlah sapi yang boleh dikirim dari luar Bali juga menyebabkan Syaiful harus datang ke Bali untuk memperoleh pasokan. Meski paham dengan tujuan Pemda Bali yang ingin melestarikan sapi bali, Syaiful menyayangkan keputusan itu. Toh, banyak peternak sapi yang sejatinya bisa mengembangkan sapi bali di lain daerah bila memiliki induk berkualitas.
Memiliki struktur tulang kecil dan daging yang tebal, Dayan melihat kualitas sapi bali saat ini mulai menurun. Misalnya, bobot sapi semakin susut dan sulit mendapatkan bobot optimal saat digemukkan. Ia menduga, penurunan kualitas bakalan sapi bali ini merupakan imbas penurunan kualitas induk sapi bali.
Dia membandingkan, 15 tahun lalu masih bisa menjumpai sapi bali berbobot 500 kilogram (kg). "Sekarang susah ketemunya," ujarnya. Ia menduga penurunan kualitas lantaran sering terjadi perkawinan sapi dalam satu keluarga.
Dayan berharap, Pemda Bali memperhatikan kualitas induk sapi. Induk berkualitas wahid tentu akan menghasilkan bibit-bibit sapi unggulan. "Kalau perlu, harus ada pengembangan genetik bila dibutuhkan," ujarnya.
Jika kondisi ini dibiarkan, impor sapi akan merajalela. Sayang, bila pasar yang besar ini lantas disesaki oleh sapi dan daging impor.
Padahal, dengan budidaya yang baik, para peternak sapi yakin mampu menghasilkan sapi gemuk dengan kualitas yang sebanding dengan sapi impor.
Gede yang kini berusia 31 tahun ini bercerita, selain tahan terhadap cuaca, budidaya sapi bali juga gampang saja. Sapi bali membutuhkan makanan berupa rumput dan dedak dalam jumlah yang cukup. Untuk meningkatkan bobot sapi, peternak biasanya menambah asupan nutrisi dan juga vitamin.
SUMBER KLIPPING: Kontan
Selasa, 22 Mei 2012
Penggemukan Kambing Potong
Konsumen daging kambing mulai ramai
sehingga usaha penggemukan kambing potong menjadi salah satu potensi
bisnis yang menjanjikan.
Kambing potong unggul adalah apabila
memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak
kenal musim sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun.
Namun yang lebih utama adalah sifatnya prolifik (beranak kembar). Dengan
jumlah anak per kelahiran yang selalu kembar, akan cepat menghasilkan
populasi ternak yang banyak.
Berikut ini beberapa bangsa kambing
potensial untuk dikembangkan sebagai ternak potong penghasil daging.
Beberapa diantaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang harganya
mahal.
1. KAMBING ANGORA![Kambing Angora](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_angora-150x150.jpg)
2. KAMBING ACHONDROPLASTIK
![Kambing Achondroplastik](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_achondroplastik-150x150.gif)
Kambing kerdil ini merupakan kambing
pedaging dengan mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik,
mudah sekali dalam menghasilkan anak kembar dua atau tiga. Perkawinan
hampir tak mengenal musim karena bisa terjadi sepanjang tahun. Namun,
pertumbuhan tubuhnya lambat.
3. KAMBING BARI
Ternak ini tergolong kambing kecil.
Banyak terdapat di daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata
beratnya sekitar 20-30 kg. Berat karkas sekitar 10-14 kg. Keunggulannya
adalah bersifat prolifik, yaitu tiap kelahiran biasanya beranak kembar
2-3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil, tetapi sangat cocok
dikembangkan menjadi ternak penghasil daging.
4. KAMBING BENGGALA HITAM
![Kambing Benggala Hitam](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_benggala-150x150.jpg)
Kambing ini merupakan
ternak penghasil daging dengan produksi susu yang sangat sedikit. Daging
yang dihasilkan sangat enak, lezat dan lunak. Potensinya sangat besar
untuk dikembangkan sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus
dan banyak digunakan sebagai bahan pembuat sepatu.
5. KAMBING BLIGON![Kambing Bligon](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_bligon-150x150.jpg)
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah
karena menyukai pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumput yang ada di
lapangan. Selain itu, anak yang dilahirkan cepat besar sehingga sangat
tepat kalau dipelihara untuk kambing potong.
6. KAMBING CREOLO
Merupakan ternak penghasil daging yang
sangat populer di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di
daerah yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek dan berwarna hitam atau
cokelat, sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung
dan telinga pendek serta tegak. kambing jantan memiliki janggut,
sedangkan betina tidak. Tinggi kambing jantan sekitar 75cm dan betina
sekitar 65cm. Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh
yang gempal. Jumlah anak per kelahiran 1-2 ekor.
7. KAMBING GADDI
Kambing ini disebut sebagai kambing
dwiguna karena merupakan penghasil daging sekaligus bulu. ia tergolong
dalam kambing berambut panjang dan dapat menghasilkan 0,5-1 kg rambut
kasar per ekor dengan panjang 17-25cm.
8. KAMBING KACANG
Merupakan kambing potong yang sangat
prolifik. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan kadang-kadang
melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkemban biak sepanjang
tahun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.
![Kambing Kacang](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_kacang-150x150.jpg)
Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia terutama untuk produksi daging.
9. KAMBING KASHMIR![Kambing Kashmir](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_kashmir-150x150.jpg)
Kambing kashmir putih dapat menghasilkan
bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing kashmir hitam menghasilkan bulu 175-200
g/ekor/tahun. Selain bulu, kambing ini juga menghasilkan daging dan
kulit.
10. KAMBING KERDIL CINA SELATAN
Tergolong kambing kerdil daerah tropis
lembab. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg.
Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit,
yaitu hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak
kembar dua.
11. KAMBING KECIL AFRIKA TIMUR
Kambing ini hidup di daerah Afrika Timur
dan banyak dipelihara sebagai ternak penghasil daging dan kulit.
Penampilannya mirip kambing kacang yang terdapat di Indonesia. Warna bulu bermacam-macam,
tetapi rata-rata berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa
rata-rata 30 kg. Keunggulan kambing ini sangat prolifik, yaitu sering
melahirkan anak kembar.
12. KAMBING MAXOTO
Dikenal pula dengan sebutan kambing nungging. Banyak diternakkan di Brazil bagian timur laut. kambing ini diperkirakan berasal dari keturunan kambing portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol.
Memiliki bulu berwarna cokelat muda atau
cokelat kelabu kuning dengan garis-garis hitam di punggung dan perut.
Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternak untuk diambil kulit
dan dagingnya. Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina bisa
melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan
kembar.
13. KAMBING SAHEL
Kambing ini paling cocok dikembangkan di
daerah padang pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat.
Keunggulannya tahan panas dan lingkungan yang sangat kering seperti
Sabana di pinggiran Gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil
daging dan kulit berkualitas tinggi disertai rambut yang pendek, tetapi
halus.
14. KAMBING SALT RANGE
Penyebaran kambing ini meliputi daerah
laut Pakistan, Rawalpindi dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam
menghasilkan daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan
dewasa bisa mencapai 40 kg. kambing Salt Range yang berumur satu tahun
memiliki berat karkas mencapai 15-20 kg. Hasil bulu per tahun mencapai
0,5-1 kg per ekor.
15. KAMBING SIRLI
Jenis kambing ini banyak terdapat di
daerah barat laut Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah
pegunungan. Berat kambing dewasa sekitar 35 kg. Memiliki ukuran rambut
panjang yang mencapai sekitar 25 cm.
16. KAMBING SOMALI
Kambing somali hampir semuan ya berbulu
putih halus. Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan
kulit. Keunggulannya berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing
berkisar 20-30 kg. Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika
Timur.
17. KAMBING SPANISH![Kambing Spanish](http://pasarkambing.com/wp-content/uploads/kambing_spanish-150x150.jpg)
Kambing ini dimanfaatkan terutama untuk
produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologi reproduksi yang sangat
khas, yaitu dapat berkembang biak pada musim gugur hingga musim dingin
dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan
memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis.
Sumber : www.pasarkambing.com
Sabtu, 19 Mei 2012
Potensi Agroindustri Itik Pedaging
Produsen induk ayam ras utama (grand-grandparent stock), adalah AS. Tetapi rakyat AS juga mengonsumsi daging itik peking, dan kalkun. Agroindustri itik peking pedaging, tersentralisir di Long Island, New York. Selain AS, konsumen daging itik utama adalah RRC dan Uni Eropa.
Agroindustri ayam pedaging (broiller), harus melalui tahapan menyeleksi beberapa induk galur murni. Induk-induk galur murni ini disilang-silangkan, hingga menghasilkan grand-grandparent stock (ayam buyut). Ayam buyut ini, akan menghasilkan keturunan grandparent stock (ayam nenek). Dari ayam nenek, dihasilkan parent stock (ayam induk), yang menghasilkan keturunan final stock. Final stock inilah yang dipelihara untuk dipotong sebagai ayam pedaging. Titik optimal pertumbuhan ayam pedaging, terjadi pada generasi final stock.
Kalau final stock dikembangbiakkan, hasilnya akan kembali ke parent stock, grandparent stock, grand-grandparent stock, atau ke ayam galur murninya. Hingga produktivitasnya akan terus menurun. Peternak ayam pedaging, mutlak harus selalu membeli benih berupa Day Old Chick (DOC = anak ayam umur sehari), dari breeder. Breeder DOC, harus selalu membeli parent stock, dari breeder yang lebih besar. Dan breeder penghasil parent stock, harus selalu mengimpor grandparent stock dari AS. Breeder penghasil grandparent stock, juga harus membeli grand-grandparent stock dari pemulia (pemegang hak Intelectual Property Right), ayam ras tersebut.
Hal ini tidak pernah terjadi pada peternakan itik pedaging. Peternak itik pedaging, bisa memroduksi Day Old Duck (DOD = anak itik umur sehari), dari induk yang mereka seleksi sendiri, dari farm mereka sendiri. Hingga tidak ada lagi ketergantungan dari perusahan multi nasional. Devisa bisa dihemat, dan uang untuk membeli DOD hanya berputar di lingkungan perusahaan sendiri. Pada tahun 1990an, daging itik baru disukai konsumen Kalimantan Selatan/Timur, serta Jawa Timur. Sekarang makan daging itik, baik itik goreng, maupun itik panggang, sudah menjadi trend di Jakarta, dan kota-kota besar lain di Indonesia.
Itik piaraan, terdiri dari empat kategori. Paling kecil kategori bantam : Itik Call, Itik Hindia Barat (Kepulauan Karibia), Itik Malard, dan Itik Australian Spotted. Kedua, kategori kelas ringan : Itik Lightweigh, Itik Bali, Itik Indian Runner (termasuk itik karawang, tegal, magelang, dan mojosari), Itik Alabio (silangan Indian Runner dengan Peking), Itik Khaki Campbell, Itik Welsh Harlequin, dan Itik Magpie. Ketiga, kategori kelas sedang : Itik Ancona, Itik Cayuga, Itik Crested, Itik Buff Orpington, Itik Blue Swedish, Itik Pink German. Keempat kategori kelas berat : Itik Appleyard, Itik Aylesbury, Itik Muscovy (entog, itik manila), Itik Peking, Itik Rouen, Itik Saxony, Itik Gressingham (silangan itik Mallard liar dengan Itik Peking).
Yang paling potensial untuk dikembangkan sebagai itik pedaging adalah kategori kelas sedang, dan berat. Kategori kelas ringan dan bantam, hanya cocok dibudidayakan sebagai itik petelur. Meskipun di Indonesia, pengkategorian seperti itu menjadi tidak berlaku. Standar ayam potong internasional adalah bobot 1,5 dan 2 kg. Di Indonesia, bobot itu melorot menjadi 1,5 kg (untuk restoran fast food), dan 1 kg, bahkan 1,8 kg untuk dijual ke pasar tradisional. Jangankan ayam, burung puyuh jantan pun juga laris manis sebagai unggas pedaging. Karenanya, itik tipe bantam dan ringan pun, terutama jantan dan afkirnya, juga berpotensi dikembangkan sebagai unggas pedaging.
Selain itik karawang, tegal, mojosari, bali, dan alabio, di Indonesia sebenarnya masih ada itik magelang. Beda itik magelang dengan indian runner lainnya adalah, ukurannya, termasuk ukuran telurnya yang paling besar. Posisi berdiri itik magelang, juga itik alabio, juga lebih condong ke depan, tidak setegak itik indian runner lainnya. Warna itik magelang juga lebih gelap, warna telurnya lebih biru, agak kehijauan. Telur itik magelang paling disukai pedagang martabak. Ciri khas itik magelang adalah, adanya "kalung" (warna bulu yang lebih gelap) pada lehernya, hingga disebut itik kalung. Itik magelang merupakan tipe petelur, namun juga paling cocok dikembangkan sebagai itik pedaging.
Itik petelur yang juga berpotensi dikembangkan sebagai itik pedaging, disebut sebagai kategori dwiguna. Sedangkan indian runner, disebut itik petelur, dan itik peking, serta entok disebut sebagai itik pedaging. Ada dua macam entog, atau itik manila. Pertama Cairina moschata, atau Muscovy Duck, yang berasal dari Amerika Tropis. Hasil domestifikasi Muscovy Duck, disebut Barbary Duck. Karena masuk ke Indonesia dari Filipina, itik ini disebut itik manila. Kedua entog White-winged Wood Duck, (Cairina scutulata), yang berukuran lebih kecil dibanding Barbary Duck. Itik manila White-winged Wood Duck, hasil domestifikasi itik liar asli Indonesia, yang juga terdapat di India Selatan, Banglades, dan Asia Tenggara, kecuali Filipina.
Saat ini, itik White-winged Wood liar masih bisa dijumpai di Taman Nasional Way Kambas di pulau Sumatera. Hingga sebenarnya, Indonesia punya potensi luarbiasa sebagai penghasil itik pedaging. Selama ini pun, itik jantan dari sentra peternakan itik di Brebes, Tegal, Mojosari, dan Alabio (Kalsel), sudah digemukkan dan masuk ke Jakarta. Di metropolitan ini, itik jantan yang digemukkan antara 1 minggu sampai 1 bulan ini dijual di ujung-ujung gang sebagai belibis atau burung goreng. Kalau si penjual ditanya, mereka akan menjawab, bahwa belibis itu diternak di Karawang. Padahal yang benar, yang mereka jajakan itik jantan yang telah digemukkan.
Dewasa ini juga mulai berkembang itik pedaging silangan antara itik manila betina Cairina moschata atau Cairina scutulata, dengan itik indian runner (itik petelur), terutama itik magelang. Silangan betina Cairina moschata dan jantan itik magelang, menghasilkan itik pedaging yang pertumbuhannya sangat pesat. Itik silangan ini mandul, hingga jantan maupun betinanya, semua akan digemukkan sebagai itik pedaging. Masyarakat menyebut itik pedaging hibrida ini sebagai tiktog (itik dan entog), atau itik serati. Dengan pengembangan itik pedaging tiktog, sebenarnya produksi unggas pedaging kita tidak akan terlalu tergantung pada grand-grandparent stock dari AS.
SUMBER KLIPPING: Foragri
Manajemen Agroindustri Susu
Naiknya harga susu kaleng belakangan ini, ternyata tidak membuat para peternak sapi perah ikut menikmati kenaikan harga tersebut. Mereka tetap memperoleh harga yang sama dengan sebelum ada kenaikan harga susu kaleng. Harga per liter susu segar di tingkat petani, berkisar antara Rp 1.250,- sampai dengan Rp 5.000,- per liter, tergantung dari kualitas, dan pranko mana diterima pembeli. Semakin jauh lokasi peternakan dari penampungan hasil susu peternak yang sudah ditentukan, semakin rendah harganya. Semakin dekat semakin tinggi. kalau peternak mengangkut produk itu sendiri ke lokasi konsumen, maka harganya akan semakin tinggi.
Manajemen peternak sapi perah yang cukup baik ada di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Di sini ada Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS), sebuah koperasi produksi, yang anggotanya terdiri dari para peternak sapi perah. Di sentra peternakan sapi perah lain, koperasinya adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Susu. Di sentra yang ditangani KUD Susu, peternaknya banyak yang mengeluh, karena harga susu selalu ditekan, sementara kebutuhan petani jangan bisa diakomodasi. KUD Susu lebih berfungsi sebagai pedagang, yang hanya berusaha menguntungkan para pengurus. Sementara para petaninya sulit untuk bisa lepas dari jeratan KUD Susu, yang perilaku pengurusnya, lebih mirip dengan tengkulak.
Para peternak sapi perah di Pangalengan, tergabung dalam kelompok-kelompok peternak, yang masing-masing memperoleh bimbingan teknis dari KPBS. Tiap pagi dan sore sehabis pemerahan, para peternak ini berbondong-bondong menuju ke lokasi penampungan susu. Di sini sudah ada truk tangki yang menunggu. Susu peternak diperiksa kualitasnya, kemudian ditakar, dan dimasukkan ke dalam tangki stainless steel. Petani lalu menerima uang cash sesuai dengan volume, dan kualitas susu yang dihasilkan, serta standar harga pada saat susu disetor. Tahun 1980an memang pernah terjadi penurunan harga susu, hingga para peternak sangat dirugikan. Sekarang peternak di Pangalengan sudah punya banyak usaha industri rakyat untuk mengolah susu hasil peternakan mereka.
Usaha peternakan sapi perah memang mutlak memerlukan organisasi. Kalau tidak, maka usaha ini menjadi sangat tidak efisien. Sebab susu yang dihasilkan peternak, harus di kontrol, dithreatment, kemudian diangkut dengan tangki stainless steel, sejauh ratusan kilometer menuju pabrik. Investasi unit threatment, armada angkutan, kantor, sarana komunikasi dan lain-lain, tidak mungkin dimiliki peternak skala kecil sendirian. Dengan mengelompok dan membentuk koperasi yang menjadi milik mereka, dan mereka kelola sendiri, maka agroindustri susu rakyat itu bisa menjadi efisien. Hasil susu rakyat, selama ini kurang dari 15 liter per ekor induk laktasi per hari. Bahkan banyak peternak yang hasilnya kurang dari 10 liter per hari.
Padahal agar agroindustri susu bisa layak diusahakan, hasil rata-rata per hari harus di atas 20 liter. Ada beberapa sebab mengapa hasil agroindustri susu rakyat, tidak bisa optimal. Pertama yang dipelihara adalah sapi perah lokal warisan Belanda, yang sudah mengalami dedradasi genetik. Sapi lokal ini, sebenarnya bisa dikawinkan secara buatan (inseminasi buatan) dengan semen (sperma) sapi jantan unggul, untuk menghasilkan anak dengan sifat-sifat sapi unggul. Upaya ini lebih positif, dibandingkan dengan mendatangkan induk betina sapi perah unggul dari luar negeri. Sebab daya adaptasi sapi unggul yang lahir di kawasan tropis, lebih baik dibandingkan induk betina bakalan yang langsung didatangkan dari negeri sub tropis.
Selain daya adaptasinya kurang, sapi unggul impor ini juga memerlukan pakan dan penanganan dengan standar peternakan modern di negeri maju, yang belum tentu bisa dilakukan sepenuhnya di Indonesia. Di sentra-sentra peternakan sapi perah, program inseminasi buatan ini sudah berlangsung cukup lama, hingga secara genetik kualitas sapi lokal kita sudah terupgrade. Namun tingginya hasil susu tidak hanya sekadar ditentukan oleh faktor genetik. Lokasi pemeliharaan, juga sangat menentukan tingkat produktivitas susu. Sapi perah unggul, selalu berasal dari negeri sub tropis. Hingga di Indonesia, lokasi peternakan sapi perah paling ideal, berada pada lahan dengan ketinggian di atas 1000 m. dpl.
Sapi perah memang tetap bisa dipelihara dan menguntungkan, di lahan dengan ketinggian hampir nol meter dpl. Misalnya di kawasan Karet Kuningan, Jakarta, yang dulunya merupakan sentra peternakan sapi perah untuk dikonsumsi segar. Namun hasil susu dari sapi yang dipelihara di dataran rendah dan menengah ini, harus lebih tinggi dari 8 liter per ekor per hari. Sebab biaya hidup sapi laktasi ditambah sapi non laktasi, setara dengan nilai 8 liter susu. Hingga pemeliharaan sapi perah di dataran rendah, baru menguntungkan apabila susunya akan dipasarkan segar. Kalau susu tersebut akan diolah menjadi susu bubuk atau susu kental manis, maka lokasi pemeliharaannya harus di lahan di atas 1.000 m. dpl.
Lahan di ketinggian di atas 1.000 m. dpl, umumnya berupa perkebunan teh, kopi, atau hutan Perum Perhutani. Hingga ketersediaan hijauan untuk sapi perah, menjadi permasalahan tersendiri bagi para peternak. Kalau seekor sapi dewasa bobot 500 kg, memerlukan 50 kg. hijauan (10% dari bobot hidup), maka sentra peternakan dengan populasi 50.000 ekor, memerlukan hijauan 2.500 ton per hari atau 150.000 ton per dua bulan. Sebab rumput gajah bisa dipanen selang dua bulan. Kalau satu hektar lahan, tiap dua bulan menghasilkan 20 ton hijauan, maka untuk memenuhi kebutuhan 150.000 ton hijauan itu diperlukan lahan monokultur seluas 150.000 : 20 = 7.500 hektar lahan.
Peternak tentu tidak memiliki lahan seluas itu. Hingga untuk mencukupi kebutuhan hijauan alternatifnya adalah membeli dari dataran rendah dan menengah, atau memanfaatkan lahan PTPN dan Perum Perhutani untuk budidaya rumput. Upaya ini tidak mudah, sebab lahan PTPN umumnya berupa perkebunan teh, yang pada lahan di bawah tegakannya tidak banyak dijumpai rumput. Meskipun sudah ketahuan bahwa kebutuhan hijauan merupakan masalah pokok seorang peternak, namun tidak pernah ada solusi untuk meringankan beban mereka. Kredit ternak terus dialirkan, sementara ketersediaan hijauan diabaikan.
Kandang sapi peliharaan para peternak di dataran tingi, umumnya berkondisi kumuh dan juga kotor. Padahal pemerahan susu sapi yang ideal, harus dilakukan di tempat yang bersih dan nyaman. Sapi perah di kandang modern, apabila akan diperah, dikeluarkan dari kandang sebagai tempat tidur mereka, untuk dimandikan dan dicuci ambingnya, sebelum akhirnya dikeringkan kembali dengan lap. Setelah itu, sapi laktasi digiring ke kamar perah. Sesuatu yang ideal ini, sampai sekarang belum banyak diterapkan oleh masyarakat terhadap sapi-sapi mereka. Para peternak ini masih belum mampu menghitung, maka yang secara jangka panjang lebih murah, dan mana pula yang sepintas tampaknya murah, tetapi mengingat jangka waktu penggunaannya, menjadi sangat mahal.
Selain terbatasnya areal lahan untuk budidaya hijauan, agroindustri susu di Indonesia juga terkendala belum adanya pabrik pakan kering. Hingga selama ini sapi perah hanya diberi hijauan dan konsentrat. Padahal limbah selulosa terdapat dalam volume melimpah, yang memungkinkan dibukanya agroindustri pakan ternak ruminansia. Di negara-negara maju yang beriklim dingin, sapi memang hanya makan rumput segar pada musim panas. Setelah itu sepenuhnya mereka makan silase, jerami kering, daun, batang dan kulit singkong, atau bahan-bahan lain yang sudah mengalami pengolahan dan penambahan nutrisi. Bahan yang paling melimpah untuk diolah menjadi silase atau bahan pakan padat adalah jerami padi, batang dan kulit jagung, limbah kacang tanah dan ubijalar.
Di negara maju selulosa itu digiling, dicampur dengan nutrisi (karbohidrat, protein nabati), vitamin dan mineral, lalu dibentuk menjadi pelet, kemudian dikeringkan. Pakan buatan ini bisa diproduksi massal, hingga harganya masih bisa tertutup oleh hasil susu harian. Meskipun diberi pakan buatan, sapi perah tetap memerlukan hijauan. Bahkan idealnya, hijauan itu bisa dimakan langsung oleh sapi di padang gembalaan. Namun di Indonseis, terutama di Jawa, sangat sulit untuk menemukan padang penggembalaan yang cukup luas di kawasan pegunungan. Sebab lahan luas di kawasan ini sudah berupa kebun teh serta kopi, atau berupa hutan yang dikelola Perum Perhutani.
Berbagai permasalahan agroindustri susu ini, tentu akan bisa dicarikan solusinya, apabila para peternak bergabung dalam satu kelembagaan yang solid, yang mereka kelola sendiri. Bukan bergabung dalam KUD, yang dalam praktek tidak pernah mengakomodasi kepentingan peternak. Koperasi, sebenarnya sama saja dengan PT. Dalam PT, para pemegang saham akan memilih anggota dewan komisaris, untuk mewakili mereka. Komisaris akan memilih direktur guna mengelola perusahaan sehari-hari. Para peternak sebagai anggota koperasi, dalam rapat anggota akan memilih dewan pengurus dan pengawas, yang berasal dari mereka sendiri. Pengurus inilah yang bertugas mengangkat direktur atau manajer koperasi, guna mengelola kegiatan sehari-hari. (R)
SUMBER KLIPPING: Foragri
10 Cara Memulai Peternakan Kambing Perah
Peternakan kambing perah adalah peternakan yang mengkhusukan diri dalam memproduksi susu kambing Sangat penting Anda untuk dipertimbangkn biaya dan jumlah pekerjayang terlibat dalam memulai usaha, karena pasar mungkin tidak menguntungkan atau berkelanjutan dalam jangka panjang. Masalah yang Anda perlu pertimbangkan termasuk mempekerjakan tenaga kerja, pemasaran, metode produksi, peraturan dan biaya. Ada banyak untuk berpikir tentang jadi pastikan Anda merencanakan dan mempersiapkan bisnis ventura
- Teliti dan pelajari mengenai peternakan kambing perah. Hanya anda yang tau apakah usaha ini yang cocok bagi anda atau tidak. Pelajari dahulu jenis kambing apa yang anda butuhkan. Jangan sampai anda membeli kambing yang ditujukan untuk menghasilkan bibit unggul tapi anda perah susunya, karena jenis kambing semacam itu harganya tentunya jauh lebih mahal ketimbang kambing perah. Juga pelajari cara memilih kambing yang memiliki ambing yang baik.Anda sendiri yang mengetahui berapa modal yang anda punya. Paling tidak carilah peternak yang sudah lebih dahulu memulai untuk belajar darinya.
- Jika anda sebelumnya belum pernah memelihara kambing, Pelihara dahulu kambing dalam jumlah kecil, misalnya 2 ekor, pelajari bagaimana cara memeliharanya, cara memberi makan atau membersihkan. Juga perhatikan bagaimana lingkungan mereka, lingkungan haruslah tetap bersih, karena itu akan sangat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan. Usahakan agar anda mendapatkan pengalaman dari proses ini.
- Usahakan agar orang orang terdekat anda, atau keluarga anda mendukung usaha ini. Karena usaha ini akan memakan waktu yang panjang, jika keluarga atau orang orang terdekat anda mendukung anada dalam pekerjaan ini, anda akan dapat mengurangi biaya tenaga kerja.
- Buat rencana bisnis untuk memulai peternakan. Membuat spreadsheet yang berisi semua rincian anggaran Anda. Kerjakan rencana start up biaya – termasuk membeli kambing, menyiapkan peralatan pengolahan susu, mempekerjakan tenaga kerja, leasing atau membeli properti dan biaya overhead
- Hitung margin keuntungan Anda berdasarkan perkiraan berapa banyak susu dan produk terkait (seperti keju dan mentega yang kemungkinan besar bisa dibuat dalam jangka panjang, atau dalam jangka pendek kotoran kambing yang bisa diujal untuk dijadikan pupuk ) yang anda harapkan untuk dijual darihasil peternakan Anda. Putuskan berapa banyak dana yang Anda butuhkan untuk memulai dan bekerja ketika Anda akan mulai mendapatkan investasi Anda kembali.
- Mempekerjakan tenaga kerja yang diperlukan. Jika keluarga anda mendukung mereka mungkin dapat menaruh beberapa tenaga kerja ke pertanian, namun Anda mungkin memerlukan spesialis atau seorang sarjana peternakan yang sudah ahli untuk memperhatikan betul betul ternak kambing anda.
- Jangan lupakan perizinan dan masalah perpajakan.
- Dapatkan susu kambing yang berkualitas dengan memperhatikan kualitas dari peternakan anda. Misalnya saja, kandang anda harus punya jarak dari tanah atau menggunakan kandang panggung agar kambing lebih sehat. Lantai bawahnya menggunakan semen agar bersih dan memudahkan perawatan dan pengambilan, pengumpulan kotoran kambing. Perhatikan juga kualitas dari peralatan, semua peralatan yang berhubungan dengan susu jangan menggunakan plastic, kalau bisa gunakan kaca atau stainless steel
- Pilih jenis kambing yang sesuai dan putuskan berapa banyak yang anda akan beli untuk diternakkan. Ada beberapa yang sudah populer di Indonesia, yaitu kambing peranakan ettawa, kambing peranakan ettawa senduro, kambing saanen ataupun yang telah disilangkan dengan kambing peranakan ettawa.
- Beli kambing dan tempatkan mereka di peternakan anda. Pastikan kesehatan kambing dan harganya tidak terlalu tinggi. Sebelumnya luangkan waktu untuk mengunjungi banyak peternakan dan pasar hewan untuk survey.
Bisnis Ternak Anjing Menguntungkan
Di samping dijadikan hobi, saat ini banyak pula
yang telah menernakkan anjing ras mereka untuk
diperjualbelikan. Jika dilihat dari segi bisnis sangat
menguntungkan.
saat ini ada dua tipe peternak anjing, pertama tipe
peternak yang memang hobi memelihara anjing dan tipe
peternak yang memang mencari rezeki dengan beternak anjing.
Sementara, mereka yang sekadar hobi, motivasi menernakkan
anjing mungkin sedikit.
Namun, peternak yang khusus menjualbelikan anjing, motivasi
mereka untuk menernakkan sangat tinggi. “Makin banyak
anjing ras yang diternakan, makin banyak hasil yang didapat,
sehingga keuntungan meningkat,” ujarnya.
Lebih jauh dikatakan, seorang peternak tidak selalu sukses
dalam menernakkan anjing ras. Kadang mereka dihadapkan pada
kematian setelah anak anjing ras tersebut berumur
beberapa minggu, sehingga untuk mencegah kematian
tersebut peternak harus memberikan banyak waktu,
perhatian, kesabaran, ketekunan, ketelatenan untuk
mengurus anjing-anjing yang baru lahir tersebut.
Ditambahkan, saat ini khusus untuk anjing ras pembiakan anjing
golden retriever yang dilihat paling menjanjikan. Hal itu
dikarenakan harga jualnya yang tetap tinggi serta
sangat gampang untuk dipelihara.
Lebih jauh ditambahkan, untuk menjadi peternak pemula peliharalah
beberapa jenis betina anjing tersebut. Kemudian, kawinkan
dengan anjing jantan berjenis sama milik peternak
lain atau menggunakan sistem bagi anak.
“Biaya yang dikenakan untuk kawin putus kira-kira Rp
750 ribu sampai jutaan rupiah sedangkan sistem bagi anak juga
banyak dilakukan peternak,” ujarnya.
Lebih jauh ditambahkan, jika sudah berumur dua bulan, anakan
anjing tersebut sudah dapat dijual dengan harga minimal Rp
1 juta per ekor. “Bila satu anjing golden retriever
betina melahirkan anakan enam ekor, maka peternak
akan meraup minimal Rp 6 juta dari penjualan
anakannya dan anjing betina tersebut melahirkan
tiap enam bulan sekali
Jumat, 18 Mei 2012
Usaha Ternak Penggemukan Domba dan Kambing
Dunia peternakan di Indonesia secara umum belum tumbuh dan
berkembang dengan baik. Terbukti, dengan maraknya impor sapi dari
Australia dan lebih populernya daging ayam dan telur ayam broiler
dibanding dengan daging dan telur ayam kampung. Hal ini disebabkan
karena sektor peternakan masih dipandang sebelah mata, baik oleh
pemerintah maupun swasta.
Hal ini menjadi tantangan bagi kita, untuk mengembangkan usaha ternak. Berawal minat berwirausaha peternakan contohnya, sebuah usaha penggemukan domba dan kambing.
Pengolahan ternak harus dilakukan secara terpadu yaitu dengan
menggunakan sistem manfaat, semua yang ada pada domba atau kambing
seperti daging, kulit, tulang kepala sampai dengan kotoran dapat
dimanfaatkan tanpa ada yang dibuang. Biasanya domba atau kambing yang
akan digemukkan, didatangkan dari daerah lain. Pemberian vitamin untuk
pemulihan kondisi ternak yang baru datang dan tidak lupa diberikan obat
untuk pencegahan penyakit. Selain itu juga diberikan obat cacing untuk
mencegah ternak cacingan. Domba yang akan digemukkan dimasukkan ke
dalam penampungan sementara untuk istirahat, kemudian dicukur dan
dimandikan. Proses selanjutnya domba dipindahkan ke dalam kandang
penggemukan. Kandang terdiri dari 4 lokal kandang koloni dan 1 lokal
kandang individu. Penanganan
kotoran atau limbah digunakan sebagai pupuk.
Soal pemasaran hewan ternak cobalah dipasarkan ke lembaga aqiqah dan rumah
potong hewan tradisional di wilayah Jabodetabek serta melayani
kebutuhan masyarakat akan hewan kurban agar kebutuhan daging di indonesia bisa tercukupi melalui budidaya usaha ternak negara kita sendiri sehingga tidak import dari luar negeri lagi.
berkembang dengan baik. Terbukti, dengan maraknya impor sapi dari
Australia dan lebih populernya daging ayam dan telur ayam broiler
dibanding dengan daging dan telur ayam kampung. Hal ini disebabkan
karena sektor peternakan masih dipandang sebelah mata, baik oleh
pemerintah maupun swasta.
Hal ini menjadi tantangan bagi kita, untuk mengembangkan usaha ternak. Berawal minat berwirausaha peternakan contohnya, sebuah usaha penggemukan domba dan kambing.
Pengolahan ternak harus dilakukan secara terpadu yaitu dengan
menggunakan sistem manfaat, semua yang ada pada domba atau kambing
seperti daging, kulit, tulang kepala sampai dengan kotoran dapat
dimanfaatkan tanpa ada yang dibuang. Biasanya domba atau kambing yang
akan digemukkan, didatangkan dari daerah lain. Pemberian vitamin untuk
pemulihan kondisi ternak yang baru datang dan tidak lupa diberikan obat
untuk pencegahan penyakit. Selain itu juga diberikan obat cacing untuk
mencegah ternak cacingan. Domba yang akan digemukkan dimasukkan ke
dalam penampungan sementara untuk istirahat, kemudian dicukur dan
dimandikan. Proses selanjutnya domba dipindahkan ke dalam kandang
penggemukan. Kandang terdiri dari 4 lokal kandang koloni dan 1 lokal
kandang individu. Penanganan
kotoran atau limbah digunakan sebagai pupuk.
Soal pemasaran hewan ternak cobalah dipasarkan ke lembaga aqiqah dan rumah
potong hewan tradisional di wilayah Jabodetabek serta melayani
kebutuhan masyarakat akan hewan kurban agar kebutuhan daging di indonesia bisa tercukupi melalui budidaya usaha ternak negara kita sendiri sehingga tidak import dari luar negeri lagi.
Tips Memberi Makan Kucing Yang Sedang Sakit
Kucing Persia - Kucing yang sedang sakit membutuhkan energi ekstra serta ketersediaan zat-zat makanan yang diperlukan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta meningkatkan daya tahan tubuh untuk memerangi penyakit. Akan tetapi pada saat sedang sakit, kebanyakan kucing tidak mau makan sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatannya.
![kucing persia](http://media2.id.88db.com/DB88UploadFiles/2009/02/28/8EC082FA-0B99-4734-B521-57955F5E056B.jpg)
Kucing kehilangan nafsu makan bisa dikarenakan oleh beberapa sebab seperti mengalami stress akibat perubahan lingkungan atau pun sedang sakit. Ikuti beberapa tips berikut ini yang dapat dicoba untuk mengatasi kucing yang kehilangan nafsu makan:
* Hal yang paling mudah dilakukan yaitu mencoba untuk memberikan makanan yang biasanya paling disukai oleh kucing tersebut. Makanan yang disukai biasanya dapat membantu mengembalikan nafsu makan kucing.
* Cobalah untuk memberi makan secara bersamaan dengan beberapa kucing lain sehingga menciptakan adanya elemen kompetisi. Biasanya kucing akan terpancing untuk ikut berebut makanan dengan kucing-kucing lain.
* Anda juga dapat memberikan makanan dengan aroma yang disukai oleh kucing. Aroma makanan merupakan stimulator nafsu makan pada kucing. Kucing kehilangan nafsu makan bila ia tidak dapat mencium aroma makanan dengan baik akibat menderita pilek.
* Menghangatkan makanan dapat membantu agar aroma makan lebih mudah tercium oleh kucing. Perlu diperhatikan jangan sampai temperatur makanan menjadi terlalu panas karena dapat berakibat cukup fatal.
* Kucing lebih suka makanan basah dibandingkan makanan kering. Dengan menambahkan kuah kaldu pada makanan dapat merangsang nafsu makan kucing. Biasanya kucing akan suka menjilat-jilat kuah kaldu yang disediakan.
* Jangan biarkan makanan yang tersisa di tempat makanan lebih dari 10 –15 menit. Berikan makanan dalam jumlah kecil tapi dengan frekuensi pemberian makanan yang lebih sering. Dengan demikian nafsu makan kucing akan lebih sering terstimulasi oleh makanan yang baru disediakan tersebut.
* Untuk memperkenalkan jenis makanan baru pada kucing, campurkan sedikit makanan baru tersebut ke dalam makanan yang biasa dimakan. Secara bertahap tambahkan porsi makanan baru tersebut sampai akhirnya kucing terbiasa sepenuhnya pada makanan baru tersebut.
Bila anda telah mencoba cara-cara tersebut diatas tetapi belum juga berhasil untuk mengembalikan nafsu makan si kucing, sebaiknya segera konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(kittykrafty.com)
Kamis, 17 Mei 2012
CARA MEMILIH CALON BIBIT TERNAK DOMBA DAN KAMBING YANG BAIK
CARA MEMILIH CALON BIBIT TERNAK DOMBA DAN KAMBING YANG BAIK
Tanda – tanda ternak domba dan kambing jantan yang baik untuk dijadikan bibit yaitu :
- Memiliki tubuh besar (sesuai umurnya), sehat, relatif panjang dan tidak cacat.
- Memiliki dada dalam yang lebar.
- Memiliki kaki lurus dan kuat.
- Memiliki tumit yang tinggi.
- Memiliki penampilan yang gagah.
- Memiliki napsu kawinnya yang aktif dan besar.
- Memiliki buah zakar yang normal (2 buah yang sama besar dan kenyal).
- Memiliki alat kelamin kenyal dan dapat berereksi.
- Memiliki bulu yang bersih dan mengkilat.
- Sebaiknya berasal dari keturunan yang kembar.
Sumber : http://www.deptan.go.id
Minggu, 06 Mei 2012
DOC dan DOD Hasil Mesin Tetas Sederhana
DOC (Day Old Chick) adalah anak ayam umur sehari. Baik ayam kampung maupun ayam negeri (ayam ras pedaging=broiler dan ayam ras petelur=layer). Sementara DOD (Day Old Duck) adalah anak itik umur sehari. Baik itik pedaging (itik peking) maupun itik petelur (itik alabio, tegal, mojosari dan lain-lain). Produksi DOD itik petelur, juga akan menghasilkan itik jantan yang akan digemukkan menjadi itik pedaging. Baik DOC maupun DOD, merupakan komoditas penting dalam agroindustri daging dan telur. Karenanya, agroindustri DOC dan DOD menggunakan mesin tetas juga berkembang cukup pesat di Indonesia.
Ada beberapa mesin tetas yang bisa dipergunakan untuk memproduksi DOC dan DOD. Pertama mesin tetas sederhana. Ujudnya hanyalah kotak segi empat dari kayu atau triplek. Di dalamnya ada sekat horisontal untuk menaruh rak telur berupa bingkai kayu dengan kawat kasa. Di bawah rak telur ini ada nampan untuk tempat air. Pemanas mesin tetas sederhana bisa berupa lampu minyak, lampu pijar (bohlam) atau kawat nikelin. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan lampu minyak adalah, bisa digunakan apabila lokasi tersebut belum ada aliran listrik.
Lampu pijar dan kawat nikelin lebih praktis digunakan, namun apabila aliran listrik sering mati akan merepotkan. Kecuali ada cadangan generator. Padahal apabila mesin tetas mati dalam jangka waktu semalam lebih, maka telur tetas akan mengalami kerusakan. Kelebihan lampu minyak adalah, tidak akan terganggu oleh putusnya aliran listrik PLN. Kelebihan lampu pijar adalah, putusnya (matinya) selalu bergantian satu per satu, akan langsung kelihatan dan dengan mudah segera bisa diganti satu persatu. Namun biaya lampu pijar lebih boros dibanding kawat nikelin.
Kawat nikelin lebih hemat karena bisa bertanan bertahun-tahun dan tidak perlu ganti-ganti bohlam. Arus listriknya juga lebih hemat. Kelemahannya pada waktu memasukkan dan mengeluarkan serta membalik-balik telur, kita harus hati-hati karena kalau menyentuh kawat nikelin akan terkena aliran listrik. Kalau kawat nikelin rusak juga harus dibongkar total dan diganti. Harga kawat nikelin juga cukup mahal. Namun untuk perhitungan jangka panjang, mesin tetas sederhana dengan kawat nikelin jauh lebih hemat dibanding dengan lampu minyak dan bohlam.
Peralatan paling penting pada mesin tetas adalah thermostat. Thermostat paling sederhana berupa spiral tembaga yang akan memuai atau menyusut sesuai dengan tingkat suhu di sekitarnya. Pemuaian dan penyusutan ini akan membuka atau menutup lubang ventilasi mesin tetas dengan sumber panas lampu minyak. Pada mesin tetas dengan sumber panas energi listrik, pemuaian dan penyusutan spiral tembaga ini akan memutus aliran listrik. Karena suhu tubuh induk ayam/itik yang mengeram 38° C, maka thermostat harus disetel agar pada suhu lebih dari 38° C, ventilasi akan membuka atau aliran listrik putus. Karena ventilasi membuka dan aliran listrik putus, suhu dalam box mesin tetas akan menurun. Karena suhu turun, spiral tembaga kembali menyusut hingga ventilasi menutup dan aliran listrik tersambung lagi.
Thermostat akan menjaga agar suhu mesin tetas tetap stabil pada 38° C. Thermostat sederhana ini harganya hanya sekitar Rp 150.000,- per unit. Meskipun akurasi thermostat ini tidak terlalu baik, namun mesin-mesin tetas sederhana yang menggunakannya bisa berproduksi dengan baik. Sebab pada akhirnya, operator mesin tetas itulah yang akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya penetasan. Bukan paralatannya. Mesin-mesin tetas yang sedikit lebih canggih, akan menggunakan thermostat modern buatan RRC, Taiwan, Jepang maupun Jerman. Harga eks RRC, Taiwan dan Jepang sekitar Rp 250.000,- per unit, sementara yang dari Jerman Rp 300.000,- Karena selisih harganya tidak terlalu besar, padahal akurasi dan keawetannya lebih baik, maka banyak produsen DOC maupun DOD yang lebih memilih thermostat buatan Jerman.
Kapasitas mesin tetas sederhana ukuran terkecil adalah 50 butir telur itik atau 60 butir telur ayam kampung. Bentuknya kubus dengan panjang, lebar dan tinggi 40 cm. Biasanya mesin tetas ukuran ini menggunakan thermostat spiral tembaga. Mesin tetas kapasitas lebih besar, berukuran 80 X 80 X 60 cm. Kapasitasnya 100 butir telur itik atau 120 telur ayam kampung. Thermostat yang digunakan sudah yang modern eks impor. Kapasitas yang paling besar ukuran 100 X 100 X 70 cm. Kapasitasnya 150 butir telur itik atau 180 butir telur ayam kampung. Kapasitas ini sulit untuk diperbesar, sebab proses pembalikan telur secara manual akan susah. Tangan operator akan sulit untuk menjangkau telur yang berada paling ujung.
Mesin tetas sederhana hanya bisa dibuat satu tingkat (satu rak telur). Apabila akan dibuat susun, misalnya susun dua, tiga atau empat, harus menggunakan blower untuk menciptakan sirkulasi udara panas secara merata dalam masing-masing tingkat. Mesin tetas sederhana secara teknis sulit untuk menciptakan sistem sirkulasi udara demikian. Karenanya, mesin tetas modern sudah merupakan perangkat built up yang lengkap dengan heater berikut thermostatnya, blower, perangkat pelembap, pebalik telur dan lain-lain. Semua perangkat tersebut bekerja secara otomatis dengan sistem komputer. Satu unit mesin demikian, bisa berkapasitas sampai ratusan ribu butir satu angkatan. Mesin inilah yang digunakan oleh breeder produsen DOC ayam pedaging maupun petelur.
Ruang mesin tetas sederhana terbagi menjadi tiga bagian. Bagian bawah adalah tempat nampan berisi air guna menjaga kelembapan ruangan. Di tengah terdapat rak telur dengan alas kawat kasa kasar. Bagian atasnya berupa pemanas dari bohlam atau kawat nikelin. Di atas inilah biasanya ditempatkan thermostat. Untuk mengontrol suhu, di atas telur ditaruh thermometer biasa (C dan F). Pintu mesin tetas diberi kaca bening untuk memungkinkan operator melihat thermometer tanpa harus membuka pintu mesin. Pembukaan pintu hanya dilakukan ketika dilakukan pembalikan telur pada pagi dan sore hari, atau pada waktu pengontrolan telur dengan menggunakan lampu.
Telur yang akan ditetaskan, umurnya harus di bawah 1 minggu. Bentuknya bulat telur sempurna (tidak terlalu bulat atau terlalu lonjong). Kulit telur normal ketebalannya, dengan warna yang juga normal (tidak berbintik-bintik, terlalu terang atau terlalu gelap). Ukuran telur juga normal. Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil harus diafkir. Telur tersebut harus berasal dari induk yang sehat dan fertil (terbuahi oleh induk jantan). Rasio ideal jantan betina pada ayam kampung adalah satu jago empat sampai enam betina. Sementara pada itik antara satu delapan sampai dengan satu sepuluh. Sebelum masuk mesin tetas, telur harus dilihat dengan kotak berlubang dengan lampu di dalamnya. Cara melihat telur, posisi telur horisontal dan diletakkan tepat pada lubang. Tanda telur yang sehat adalah bening dengan embrio di bagian tengahnya. Telur yang infertil, tidak ada titik embrio di tengahnya. Embrio yang mati ditandai dengan titik hitam.
Sebelum telur dimasukkan, mesin tetas harus dibersihkan sisa-sisa kerabang telur terdahulu. Pemanas dihidupkan dengan nampan berisi air baru. Suhu ruangan harus tetap stabil selama 1 sd. 2 jam pada angka 38° C. Setelah itu semua beres, baru telur dimasukkan. Selanjutnya suhu terus menerus dikontrol, air di nampan juga tidak boleh habis, pembalikan dilakukan minimal sehari dua kali. Pada hari ketiga, semua telur dikontrol menggunakan kotak berlampu. Telur yang akan menetas ditandai dengan adanya pembuluh darah halus yang menyebar dari embrio. Telur yang mati ada titik hitamnya pada bekas embrio. Selanjutnya, hanya telur yang hidup yang dimasukkan lagi ke dalam mesin tetas. Kontrol berikutnya dilakukan pada hari ke delapan. Selanjutnya bagian dalam telur sudah menjadi gelap hingga tidak bisa dilampu lagi.
Pada periode ini, telur yang mati ditandai dengan kulit yang dingin dan "koplak" (kalau diguncang terasa kelapa tua). Masa pengeraman telur ayam adalah 21 hari sejak telur dimasukkan mesin. Telur itik memerlukan 28 hari. Harga telur itik konsumsi saat ini Rp 900,- per butir di tingkat konsumen. Harga telur itik tetas, bisa mencapai Rp 1.000,- per butir. Dengan catatan si penetas membeli langsung ke peternak seharga Rp 600,- per butir. Angka Rp 1.000,- per butir diperoleh dengan asumsi hanya 60% dari telur tersebut yang layak untuk ditetaskan. Dari 100 butir telur yang ditetaskan, hanya 80% (80 butir) yang akan menetas. Dari 80 ekor DOD tersebut, 40 ekor betina dan 40 ekor jantan. Nilai DOD betina Rp 3.500,- per ekor. Sementara jantannya hanya Rp 1.250,- Hingga pendapatan kotor penetas adalah Rp 190.000,- bruto.
Modal untuk membeli 167 butir telur agar bisa diperoleh 100 butir layak tetas adalah Rp 600,- X 167 = Rp 100.200,- Investasi mesin tetas Rp 400.000,- disusutkan 5 tahun @ tahun Rp 80.000,- Dengan asumsi dalam setahun mampu menetaskan 10 periode, maka penyusutan per periode tetas adalah Rp 8.000,- Total modal kerja meliputi tarif listrik, bohlam dan lain-lain di luar tenaga kerja, Rp 30.000,-. Sebanyak 67 butir telur yang tidak masuk mesin tetas, dijual debagai telur konsumsi dengan harga Rp 700,- per butir hingga masih ada tambahan pendapatan Rp 46.900,- Total pendapatan dari DOD dan telur afkir adalah Rp 236.900,- Berarti masih ada marjin kotor per periode penetasan 100 butir telur itik sebesar Rp 106.300,- Kalau seorang penetas ingin memperoleh pendapatan kotor (upah + sewa ruangan) sebesar 1.000.000,- per bulan, maka ia harus mampu menetaskan telur itik 1.000 butir per periode, dengan minimal 10 unit mesin tetas yang dioperasikan. (R) * * *
SUMBER KLIPPING: Foragri
Jumat, 04 Mei 2012
Kamis, 03 Mei 2012
PELUANG USAHA RESELLER SUSU TERNAK
Berawal dari kebutuhan daging konsumsi baik sapi,kambing,ayam yang terus meningkat setiap tahun,
berawal dari kebutuhan pemacu pertumbuhan hewan ternak/peliharaan kesayangan oleh peternak, berawal dari kebutuhan pemacu produksi daging dan telur
oleh peternak.
Dari kebutuhan pasar inilah Susu Skim SS lahir. Formula SS merupakan suplemen hewan alami untuk menjawab kebutuhan para peternak,Sapi,Kambing,Anjing,Kucing,Unggas,dll
PELUANG RESELLER
Mengapa menjadi mitra bisnis Susu Skim SS????
- Bisa dijalankan oleh siapa saja
Usaha menjadi distributor Susu Skim SS bisa dijalankan oleh siapa saja, apapun profesinya,apapun usahanya saat ini, apapun latar pendidikannya dan siapapun anda. Selama anda memiliki modal dan tekad kuat untuk sukses!! Anda bisa ambil peluang usaha menjadi mitra SS
- Pelatihan & pendampingan sampai sukses
Kok bisa dijalankan siapa saja? karena kami akan melakukan pendampingan dan pelatihan untuk menjalankan bisnis Susu Skim SS sampai target tercapai.
- Peluang pasar sangat tertarget
Peluang pasar Susu Skim SS sangat besar dan perputaran uang cepat. Target marketnya adalah Para Peternak,Toko Pakan Ternak (Poultry),dan Pabrik Pakan Ternak.
- Kualitas produk kami dijamin 100%
Tidak perlu ragu dengan produk SS karena kami SS berani menggaransi 100% uang kembali jika Formula SS tidak bekerja optimal untuk peternakan anda.
- Investasi terjangkau
Investasi untuk menjadi mitra SS sangat terjangkau untuk anda,manfaatkan sebagai peluang usaha yang oke.
- ROE yang relatif cepat
Tingkat pengembalian modal yang relative singkat, anda akan diberi pelatihan dan dibimbing agar ROE cepat.
- Bebas menentukan harga jual
Anda sebagai mitra bisnis kami bebas menentukan harga jual diwilayah anda, anda bisa menyesuaikan dengan daya beli di wilayah anda.
Dari kebutuhan pasar inilah Susu Skim SS lahir. Formula SS merupakan suplemen hewan alami untuk menjawab kebutuhan para peternak,Sapi,Kambing,Anjing,Kucing,Unggas,dll
PELUANG RESELLER
Mengapa menjadi mitra bisnis Susu Skim SS????
- Bisa dijalankan oleh siapa saja
Usaha menjadi distributor Susu Skim SS bisa dijalankan oleh siapa saja, apapun profesinya,apapun usahanya saat ini, apapun latar pendidikannya dan siapapun anda. Selama anda memiliki modal dan tekad kuat untuk sukses!! Anda bisa ambil peluang usaha menjadi mitra SS
- Pelatihan & pendampingan sampai sukses
Kok bisa dijalankan siapa saja? karena kami akan melakukan pendampingan dan pelatihan untuk menjalankan bisnis Susu Skim SS sampai target tercapai.
- Peluang pasar sangat tertarget
Peluang pasar Susu Skim SS sangat besar dan perputaran uang cepat. Target marketnya adalah Para Peternak,Toko Pakan Ternak (Poultry),dan Pabrik Pakan Ternak.
- Kualitas produk kami dijamin 100%
Tidak perlu ragu dengan produk SS karena kami SS berani menggaransi 100% uang kembali jika Formula SS tidak bekerja optimal untuk peternakan anda.
- Investasi terjangkau
Investasi untuk menjadi mitra SS sangat terjangkau untuk anda,manfaatkan sebagai peluang usaha yang oke.
- ROE yang relatif cepat
Tingkat pengembalian modal yang relative singkat, anda akan diberi pelatihan dan dibimbing agar ROE cepat.
- Bebas menentukan harga jual
Anda sebagai mitra bisnis kami bebas menentukan harga jual diwilayah anda, anda bisa menyesuaikan dengan daya beli di wilayah anda.
Langganan:
Postingan (Atom)