Tekad pemerintah untuk mewujudkan target besar
swasembada daging 2014 mendapat sorotan dari Ikatan Sarjana Peternakan
Indonesia (ISPI). Dalam catatan akhir tahunnya, ISPI menyoroti kinerja
bisnis peternakan di Indonesia dalam tiga aspek besar, yakni bisnis sapi
potong, sapi perah (susu), dan unggas (daging & telur ayam).
Dalam bisnis sapi potong, ISPI menyoroti tentang populasi sapi potong
lokal yang saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi
domestik,sehingga masih diperlukan impor. Daya saing produksi daging
sapi lokal pun masih rendah, sehingga diperlukan efisiensi dan
fasilitasi.
Dalam hal industri pengolahan daging sapi, ISPI melihat masih akan
terus berkembang, baik untuk pasar domestik maupun ekspor, sehingga
sangat diperlukan dukungan regulasi yang jelas dan memihak kepada
perkembangan industri pengolahan daging sapi dalam negeri, bukannya
impor daging yang sangat merugikan bisnis peternakan domestik.
Dalam catatan akhir tahun yang analisisnya disampaikan oleh Pengurus
Besar ISPI Rachmat Setiadi, dikemukakan bahwa kebutuhan daging sapi
untuk industri besar dan menengah mencapai lebih dari 234 ribu
ton/tahun, industri kecil lebih dari +32 ribu ton/tahun, dan kebutuhan
jeroan/variety meat lebih dari 13,6 ribu ton/tahun. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut
akan terus meningkat, yang akhirnya akan menuntut impor karena tidak
akan bisa dipenuhi produk lokal. Masalahnya adalah, tingkat pertumbuhan
populasi sapi potong akan tetap stabil rendah, sehingga perlu perbaikan
komposisi struktur populasi dan kualitasnya -untuk bisa mengimbangi
pertumbuhan permintaan daging sapi dari tahun ke tahun.
Dalam hal bisnis ternak sapi, untuk bisa mewujudkan target program
swasembada daging sapi dan kerbau (PSDSK) 2014, ISPI merekomendasikan
lima langkah penting berikut ini:
- Melakukan Evaluasi Kinerja Kebijakan terhadap Blueprint PSDSK 2014 secara obyektif
- Melakukan penyesuaian data dan perhitungan PSDSK 2014 secara faktual dan rasional
- Melakukan Evaluasi Kebijakan secara koordinatif dan komprehensif
- Melakukan penyempurnaan program dengan memperhatikan rekomendasi-rekomendasi secara obyektif dan konstruktif
- Melakukan peningkatan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk kelancaran transportasi dan distribusi sapi potong maupun daging sapi dari daerah produsen ke daerah konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar